Hari pertama diisi oleh narasumber Imam Syafi'i, S.S., M.Pd., seorang trainer pendidikan Al-Qur’an, yang memandu para guru meningkatkan penguasaan metode pembelajaran Al-Qur’an. Acara ini juga dihadiri oleh Ketua dan Wakil Ketua PCM Mulyorejo, Majelis Dikdasmen PCM Mulyorejo, serta pimpinan Ranting Muhammadiyah Mulyorejo.
Dr. Martadi menyampaikan materi bertema “Pendidikan Ke Depan: Guru vs Robot,” yang menyoroti transformasi pendidikan di era digital. Dalam paparannya, ia menegaskan bahwa pentingnya peran guru sebagai fasilitator, motivator, dan inspirator yang tidak dapat digantikan oleh teknologi. Meski kecerdasan buatan dan mesin semakin mendominasi berbagai aspek kehidupan, guru memiliki peran unik dalam membangun relasi emosional, memotivasi siswa, serta membentuk karakter yang tidak dapat dihadirkan oleh teknologi. "Dasar pendidikan adalah kasih sayang, dan inilah yang menjadi kekuatan utama guru di zaman modern, " tegasnya.
Isa Iskandar, di sisi lain, memfokuskan pembahasannya pada pengelolaan AIK sebagai inti pembelajaran berbasis deep learning, yang menjadi keunggulan khas SD Muhammadiyah 18 Surabaya. Ia mengajak para guru untuk terus berinovasi dan mengintegrasikan nilai-nilai keislaman dengan metode pembelajaran modern berbasis teknologi.Wakil Kepala SD Muhammadiyah 18 Surabaya, Ach. Barizi, menyampaikan optimisme bahwa program upgrading ini akan meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah, sekaligus memperkuat visi mencetak generasi unggul yang berkarakter Islami dan siap menghadapi tantangan abad ke-21. Dengan semangat inovasi dan komitmen yang tinggi, SD Muhammadiyah 18 Surabaya terus menegaskan posisinya sebagai sekolah unggulan yang adaptif terhadap perubahan zaman. (Miftahul Arifin)
0 comentários:
Posting Komentar