Senangnya aku di Pasar


Belajar adalah proses untuk mendapatkan pengetahuan yang dikenal di masyarakat, atau nilai-nilai moral yang berkembang di lingkungan sekitar kita, atau bentuk keterampilan khusus yang diraih seseorang atau sekelompok orang dalam pencapaian tingkat tertentu.
Kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang menyeimbangkan antara kemampuan hardskills dan kemampuan softskills. Sebagai contoh, kemampuan hardskills adalah kemampuan teknis seperti penguasaan matematika, sedangkan kemampuan softskills adalah kemampuan untuk menjadi manusia yang baik seperti mampu bekerja dalam tim dan memiliki toleransi terhadap pandangan yang berbeda.
Oleh karena itu kami para ustadz dan ustadzah di SD Muhammadiyah 18 ingin mempraktekkan secara langsung konsep pembelajaran dalam bentuk praktek bukan hanya teori. karenanya kami merancang kegiatan tersebut yang bertujuan untuk melatih hardskiils dan softskiils anak-anak didik kami.
Pada tanggal 6 April 2013 siswa kelas III Orchid dan Sunflower mengadakan kegiatan pembelajaran luar sekolah ke pasar tradisonal tempurejo dan kenjeran Surabaya. Mereka sangat antusias dan bersemangat untuk sampai kelokasi. Tujuan yang pertama adalah kepasar tempurejo yang didalamnya terdapat banyak sekali penjual kebutuhan pokok atau kebutuhan sehari-hari seperti; sayur-mayur, buah-buahan, ikan, daging, beras, tepung, minyak, gula, garam, merica, asem, laos, saos, kecap, mie, makanan, gorengan, dll. Tujuan yang kedua adalah di pantai kenjeran Surabaya disana anak-anak belajar 2 materi sekaligus yaitu ipa dan matematika, mereka mencari masing-masing 2 macam bentuk tulang daun yang berbentuk sejajar, menyirip, melengkung, dan menjari kemudian mereka menghitung luas permukaan daun.
Mereka berkumpul disekolah seperti biasa sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran diluar sekolah (PLS) para siswa dan siswi sholat dhuha terlebih dahulu. Setelah sholat dhuha para siswa diberi pengarahan oleh ustad dan ustadzah. Tepat pada 07.45 para siswa langsung berangkat naik bemo, di setiap bemo para siswa ditemani oleh ustad dan ustadzah.
Setelah tiba di pasar tempurejo para siswa berkumpul dengan pendamping dan  kelompoknya masing-masing. Setiap kelompok diberikan uang Rp. 20.000 untuk belanja, dan diberi list atau daftar barang+harga yang akan mereka beli Karena kelompok yang daftar belanjanya paling banyak akan mendapatkan reward. Para siswa sangat tertantang sekali untuk membelanjakan uang tersebut. oleh karena itu mereka sangat bersemangat sekali.
Tibalah saatnya untuk mereka terjun langsung kepasar tradisional untuk tawar menawar harga dengan penjual. Dengan wajah polos dan lugu anak-anak menawar harga, mereka membeli terong yang harganya 1biji Rp.1000,- mereka tawar menjadi Rp.500,- alangkah senangnya hati mereka ketika penjual menyetujui tawarannya. Penjualnya pun sangat ramah dan senag melihat kepolosan anak-anak. Dengan senyum bahagia mereka menuliskan barangnya kedaftar list dan memasukkan belajaan mereka kedalam kantung kresek. Kemudian mereka beranjak dan beralih kepejual lainnya  mereka menuju kepenjual timun, bawang merah, bawang merah. Kembali lagi mereka melakukan tawar menawar dan disetujui pula oleh penjual tawaran mereka. Merekapun
semakin senang dan bersemangat untuk membeli dan membeli lagi sampai uang Rp.20.000 mereka habis tidak tersisakan tak kurang dan tak lebih. Para pembeli yang ada dipasarpun juga senang melihat kelucuan dan kepolosan para siswa, mereka tersenyum ketika melihat anak-anak menawar apalagi waktu melihat wajah bahagia anak-anak ketika tawaran mereka disetujui oleh penjual. Setelah uang habis dan belanjaan sudah ditangan kita kembali kebemo untuk melanjutkan lokasi yang kedua yaitu pantai kenjeran Surabaya. Ketika dibemo mereka juga bercerita kepada teman yang lainnya tentang kejadian waktu dipasar. Tak juga itu saja sepanjang perjalanan mereka bernyanyi.
Tibalah di lokasi yang kedua yaitu di kenjeran Surabaya, sebelum masuk kita langsung mengabadikan foto di depan pintu masuk karena kita ingin mengabadikan moment berharga tersebut. Setelah berfoto kita berkumpul terlebih dahulu di aula untuk pengarahan yang kedua yang dijelaskan oleh ustadzah Yuyun. Setelah itu Para siswapun langsung berlari dengan bersemangatnya untuk mencari macam-macam bentuk daun. Mereka menelusuri tempat demi tempat agar mendapatkan daun yang mereka inginkan. Ada satu bentuk daun yang sulit mereka cari disana yaitu tulang daun yang menjari, walaupun sulit mereka tidak putus asa mereka tetap mencarinya. Dan buah dari hasil kesabaran mereka pun mendapatkan hasil mereka menemukan tulang daun menjari. Mereka berteriak gembira “hore aku mendapatkan daunnya” teman-teman mereka yang belum mendapatkan daunnya pun segera menghampiri dan memetik daun tersebut.
Akhirnya setelah mendapatkan semua daun para siswa kembali ke aula dan menghitung luas permukaan daun. Dengan bekerja sama tugas tersebut dapat selesai dengan baik. Lalu untuk melepas letih para siswa dan ustad-ustadzah pun beristirahat sambil menikmati makanan yang sudah disiapkan, tak lupa sebelum makan kita membaca doa terlebih dahulu. Setelah selesai makan disana para siswa dapat membeli souvenir seperti bros dari kerang, gelang, gantungan kunci, dan juga macam-macam krupuk. Ternyata tidak hanya itu disana aja juga penjual layangan para siswa laki-laki pun senang, mereka membeli dan bermain layang-layang karena disana suasana dan anginnya sangat mendukung untuk bermain layang-layang. secara tidak langsung mereka juga menerapkan kegunaan energy angin yaitu menerbangkan layang-layang.
Telah sampailah diakhir acara kegiatan pembelajaran luar sekolah (PLS) lokasi tujuan pun sudah kita kunjungi semua. Dan tepat pada pukul 11.30 kita kembali kesekolah untuk melaksanakan sholat dhuhur.    



About SD MUHAMMADIYAH 18

Islamic Full Day School Education:
Merupakan sistem pendidikan yang menerapkan pembelajaran integrated learning dengan memadukan pembelajaran tuntas dan nyaman serta pembiasaan karakter dan nilai islami dalam kehidupan sehari-hari yang tidak lepas kerjasama orang tua dalam aktivitasnya.Program tersebut diharapkan mampu membawa perubahan sikap, perilaku serta pola pikir yang melekat pada peserta didik sampai pada pergaulan dan lingkungan sekitarnya dengan menjadi muslim dan muslimah cerdas yang tangguh sebagai hamba Allah dan khalifah-Nya.