Hari Kartini merupakan momentum istimewa bagi Bangsa
Indonesia. Selain salah satu tokoh sejarah, sosok kelahiran Jepara menjadi
teladan terutama para siswi masa kini. Banyak perempuan di kalangan Sekolah
jenjang dasar menggagumi Raden Ajeng Kartini yang memperjuangkan emansipasi.
Berkat beliau, para siswi yang menjadi generasi penerus berjuang di bangku
sekolah tingkat dasar.
Meski berbeda jaman, para siswi SD Muhammadiyah 18 Surabaya
yang menjadi ‘Kartini Modern’ tetap memperingati Hari Kartini, pada Rabu
(20/04). Para anak didik, Guru, dan Karyawan SD berlokasi di Mulyorejo Tengah
no 5, Surabaya memakai baju adat Nusantara.Para siswa-siswi kelas 1 sampai 6
terlihat gagah berani bagaikan pejuang.
Selain memakai baju adat, para siswa SD yang dipimpin Ainul
Rofiq S.Pd, M.Pd.I diwajibkan membawa hasil bumi yang sudah diolah. Para siswa
kelas 1membawa hasil olahan dari kacang tanah, misalnya peyek, kacang atom,
enteng-enteng kacang. Anak didik kelas 2 membawa hasil olahan dari singkong,
misalnya jemblem, lemet, pohong keju.
“Bocah” kelas 3 membawa hasil olahan dari telo, misalnya gethuk,
kripik telo. Para murid kelas 4 membawa hasil olahan kentang, diantaranya
kroket, perkedel, kentang crispy dan lain-lain. Para pelajar kelas 5 membawa
hasil olahan dari bentul, misalnya bentul rebus, kripik bentul, dan lain-lain.
SD Muhammadiyah 18 Surabaya mengungkapkan para anak didik
membawa hasil bumi yang sudah diolah mempunyai makna. “Hasil bumi yang dibawa
telah membuktikan anak-anak sangat peduli lingkungan. Peringatan Hari Kartini
dengan Hari Bumi yang beda satu hari, Kami berinisiatif menggabungkan dua momen
dijadikan satu,” ujar Wakasek yang baru terpilih, Baroroh Berlian Novantika,
S.Pd
Kegiatan dalam rangka memperingati Hari Kartini kian semarak.
Diawali dengan karnaval. Seluruh anak didik kelas 1 sampai 5, Guru, Karyawan “pawai
keliling”. Mereka melewati rute yang berbeda. Siswa-siswi kelas 1-5 yang tidak
ikut siaga hansaplast tetap mengikuti karnaval. Mereka melewati gapura hijau –
TK ABA – masuk gang ABA ANIS. Karnaval anak didik kelas 3 yang ikut aksi siaga
han sekolah sambil bagi-bagi obat, dengan rute gang buyukan. Karnaval pelajar kelas
4, rutenya gang sebelah loundry. Karnaval pelajar kelas 5, rutenya gang
belakang sekolah. Setelah karnaval, para anak didik SDM 18 Surabaya mendapatkan
makanan hasil bumi yang sudah diolah.
Sambil menikmati hasil bumi, mereka menyaksikan penampilan
para talenta diatas panggung. Wali Kelas memberikan dua nama tampilan terunik
dari kelas masing-masing. Kemudian diserahkan ke juri tampilan. Siswa akan diambil 12 anak sesuai rekomendasi
walas ke juri untuk tampil di atas panggung untuk penilaian. Kelas 3-5 yang
tampil di panggung, sebanyak 18 anak sesuai rekomendasi walas.
Para siswa yang berbakat tampil diatas panggung. Siswa per
kelas maju ke panggung untuk fashion. Di lomba ini, Juri yang menilai terdiri Ustadzah
Indah, Ustadzah Suprihatin, Ustadzah Tutus, Ustadzah Hanif, Ustadzah Puspa, dan
Komite.
Siswa-siswi Kelas yang berbakat Koreografi juga tampil. Anak
didik kelas 4 moon, mempersembahkan Teater gerak R.A Kartini. Para siswa kelas
4 star, tampil puisi tentang R.A Kartini di iringi musikalisasi. Kolaborasi
musik R.A Kartini yang terdiri dari perwakilan kelas 3-5.Lalu duo saudara,
Amalia dan Amadhea unjuk kebolehan memainkan alat musik biola dan piano.
Andelas junior band menjdi gong pamungkas kegiatan ini.
Lomba yang digelar tidak hanya fashion. Tapi SD Muhammadiyah
18 Surabaya melaksanakan lomba penghijauan kelas yang di ikuti kelas 3, 4, dan
5. Juri lomba penghijauan Ustad lukman dan Ustad Izi.
Kegiatan yang bertema ‘Kartini Peduli Lingkungan’ yang
terlibat tidak hanya para anak didik, guru dan karyawan saja. Para Wali Murid
dan yang tergabung menjadi anggota Komite Sekolah juga berperan serta. Para
anggota komite sekolah menjaga stand bazaar. (*)
Writter : Galih Saputra, S.Sos
0 comentários:
Posting Komentar