Surabaya -
Krisis kemanusiaan di Rakhine State, Myanmar menyita perhatian dunia.
Termasuk bagi siswa di Surabaya, sekitar 100 siswa kelas V SD Muahammadiyah 18
menggelar aksi simpatik muslim Rohingya Myanmar, yang tergabung dalam Gerakan
Aksi Kemanusiaan Surabaya Untuk Rohingya.
Dipandu
para guru, anak - anak imut itu menggelar aksi peduli Muslim Rohingya, Myanmar
di depan gedung Negara Grahadi, selasa (5/9/2017). Para siswa tersebut membawa
poster yang antara lain berisi: "Save Rohingya","Stop Genosida
Muslim Rohingya","Save Muslim Rohingya","Stop Killing
Muslim Rohingya", "Kenapa Dunia Bungkam, Masih Adakah HAM?".
Aksi
tersebut juga diwarnai aksi penggalangan dana untuk disumbangkan kepada etnis
muslim Rohingya yang berada di tenda-tenda pengungsian.Penggalangan dana ini
dilakukan di lokasi aksi serta di sekolah bagi siswa kelas 1 – 4 dan 6. Dana
yang terkumpul tersebut akan disalurkan kepada etnis muslim Rohingya melalui Lembaga
Amil Zakat Muhammadiyah (LAZIZMU)Kota Surabaya.
“Semoga
bantuan dana dari siswa SD Muhammadiyah 18 ini dapat meringankan beban
penderitaan muslim Rohingya. Kami juga mendoakan agar mereka segera
terselamatkan dari krisis kemanusiaan,” jelas Ainul Rofiq, kepala sekolah SDM
18 Surabaya. (Humas).
Full Day School Education: Merupakan sistem pendidikan yang menerapkan pembelajaran mulai pagi hingga sore hari. Pembelajaran yang dilakukan adalah Integrated learning dengan memadukan pembelajaran tuntas dan nyaman dipadukan dengan pembiasaan nilai-nilai keislaman dalam kehidupan sehari-hari yang tidak lepas kerjasama dengan orang tua dalam aktivitasnya. Program tersebut diharapkan mampu membawa perubahan sikap, prilaku serta pola fikir yang melekat pada peserta didik sampai pada pergaulan dan lingkungan sekitarnya.
0 komentar:
Posting Komentar