“Belajar Alam Semesta, Bentuk Karakter Siswa”


Dalam proses belajar mengajar, siswa-siswi tidak hanya mendapat ilmu langsung dari para Guru di kelas. SD Muhammadiyah 18 Surabaya memberikan pembelajaran kepada anak didiknya di alam terbuka. SD berbranding  Sekolah Plus melaksanakan KTS (Kegiatan Tengah Semester) 1, pada Kamis dan Jum’at (15-16/10) yang berlangsung di Sumber Boto Jombang. Sebanyak 42 anak didik Kelas 5 dan 60 siswa-siswi Kelas 6 mengikuti kegiatan bertema “Membentuk Karakter Kepemimpinan melalui Hizbul Wathan”.
 
Peserta sejumlah 102 anak yang dibentuk menjadi 10 regu yang terdiri 5 regu laki-laki dan 5 regu perempuan. Tiap regu beranggotakan 10 anak mengikuti KTS 1 dilaksanakan dalam bentuk Perkemahan Kepanduan Hizbul Wathan yang dipadukan dengan kegiatan outbond di alam terbuka. KTS semester 1 tidak hanya bertujuan untuk membangkitkan semangat anak, tapi bisa memberikan suasana baru dalam belajar. “KTS ini diharapkan dapat memberikan penagalaman yang berharga sehingga proses umbuh kembang anak menjadi lebih bermakna,” tutur Ketua panitia pelaksana, Achmad Lukman Santoso, S.Si.
 
SD yang dipimpin Ainul Rofiq, S.Pd, M.Pd.I membidik pemberdayaan anak didik dengan penerapan sistem beregu dan penggunaan sistem kenaikan tingkat serta tanda kecakapan. Konsep kegiatan dikemas Kepanduan Hitbul Wathan dengan sistem pendidikan anak diluar lingkungan keluarga dan sekolah dalam membentuk pelajar islami yang berguna dan berakhlak mulia dengan metode kepanduan.
 
Materi perkemahan kepanduan HW meliputi jelajah yang terdiri dari pos 1, para peserta melihat ketajaman indra atau kim, dan pos 2 (bifa). Pos 3, para peserta ditugaskan mengartikan sandi-sandi rahasia atau sandi kotak. Pos 4 pionering. Selain itu, ada musyawarah pimpinan regu, api unggun dan renungan malam.
 
Materi outbond terdapat lomba bakiak, memindahkan karet melalui sedotan, memindahkan air dalam piring dengan berjajar dan tapak kaki.  Satu dari empat materi outbond, lomba memindahkan air dalam piring dengan berjajar paling unik.
 
Secara teknis peserta yang membentuk 10 kelompok. Tiap kelompok terdiri 10 anak. Dalam lomba, dua kelompok bertanding didampingi Ustad Cahyo Iswahyudi, S.Pd dan Ustad Slamet Riyanto, S.Kom. Di lomba ini, para anak didik terlihat ceria dan semangat bekerja sama.
 
“Beberapa piring makan disusun bertumpuk. Anak-anak dari dua kelompok yang bertanding berjajar ke belakang. Dengan waktu yang ditentukan, setiap kelompok memindahkan air dari ember awal dengan menggunakan piring yang dilakukan secara estafet. Uniknya, air banyak tumpah membasahi tubuh para peserta,” tutur Slamet Riyanto, S.Kom. (LGS)

Penulis : L. Galih, S.Sos

About SD MUHAMMADIYAH 18

Islamic Full Day School Education:
Merupakan sistem pendidikan yang menerapkan pembelajaran integrated learning dengan memadukan pembelajaran tuntas dan nyaman serta pembiasaan karakter dan nilai islami dalam kehidupan sehari-hari yang tidak lepas kerjasama orang tua dalam aktivitasnya.Program tersebut diharapkan mampu membawa perubahan sikap, perilaku serta pola pikir yang melekat pada peserta didik sampai pada pergaulan dan lingkungan sekitarnya dengan menjadi muslim dan muslimah cerdas yang tangguh sebagai hamba Allah dan khalifah-Nya.

0 comentários:

Posting Komentar