Demi melestarikan budaya dari kepunahan, Universitas Airlangga Surabaya menyelenggarakan Pekan Warisan Budaya Dunia dan Ekonomi Kreatif 2015. Dalam kegiatan bertema “Budaya Sebagai Penggerak Keberhasilan Pembangunan Era Kesejagatan (global)”, dilaksanakan lomba menggambar bermotif batik yang berlangsung di Kampus C, Unair, pada Kamis (19/11) lalu.
Sebanyak 500 peserta tingkat Sekolah Dasar berpatisipasi mengikuti lomba. Dari ratusan peserta, satu diantarnya adalah SD Muhammadiyah 18 Surabaya. SD yang berlokasi di Mulyorejo, Surabaya mengirimkan duta-duta terbaik.
Sebanyak 10 duta tersebut adalah Reva Fitriana Putri Sonya (5-Andromeda), Nuha Ziha (5-Bima Sakti), Avricillia Davina Yoda (5-Andromeda), Muhammad Dafa Akbar Ramadhan (5-Andromeda), Muhammad Zaid Izzulmaula (6-Thunder), Cahyaning Hanum Pertiwi (6-Flash), Saniya Afifa (6-Flash), Davina Iffat Winardya (6-Flash). Para duta lomba menggambar bermotif batik merupakan hasil seleksi yang dilakukan Guru Seni, Roni Handoko, A.Md.Sn
Dalam perlombaan, dua dari sepuluh duta SDM 18 Surabaya, Nuha Ziha dan Avricilla Davina Yoda hasil karyanya paling menonjol. Kreativitas tangan Nuha saat menggambar batik sangat telaten mengerjakan.
“Dengan menggunakan peralatan pensil, penggaris, dan jangka. Goresan melingkari memakai jangka dan menggambar lambang Unair memerlukan kosentrasi penuh,” tutur siswi kelas V-Andromeda yang akrab dipanggil Ziha.
Hasilnya, hasil karya Nuha Ziha bergambar Batik Unair Excelence with Morality dapat menyabet Juara Harapan 2. Sedangkan, karya siswi kelas V-Andromeda, Avricilla berjudul “Kamu Bebas” dinobatkan 10 terbaik pilihan juri.
Dengan hasil yang dicapai dua siswi patut disyukuri SD Muhammadiyah 18 Surabaya. “Pada lomba ini kategori penilaian meliputi kreativitas, telaten, komposisi warna. Hasil karya Nuha Ziha dan Avricilla memenuhi tiga kriteria tersebut,” tegas Ustad Roni, Sang Guru Seni.
Penulis : Galih Saputra, S.Sos
0 comentários:
Posting Komentar