Alam merupakan salah satu media pembelajaran yang efektif.
Para siswa-siswi SD Muhammadiyah 18 Surabaya melakukan proses belajar mengajar
di alam terbuka. Para guru dan karyawan mengajak seluruh anak didik Kelas 3 dan
4 melaksanakan KTS (Kegiatan Tengah Semester) di Kebun Bibit Wonorejo, pada
Kamis dan Jum’at (19-20/11) lalu.
Dalam KTS bertema “alam sahabat kita”, SD berbranding Sekolah
Plus menitik beratkan pada kreatifitas di alam terbuka seperti ketangkasan. SDM
18 Surabaya membagi peserta menjadi 12 kelompok dengan nama kelompok harimau, cobra, gajah, sakura,
flamboyan, serigala, zebra, matahari, elang, cempaka, melati, nusa indah.
Setiap kelompok di dampingi sekitar 1-2 guru.
Dari rangkaian kegiatan, materi rute outbond dan penjelajahan
mempunyai tantangan tersendiri. Setiap peserta di tiap kelompok melewati 6 pos
dengan tantangan yang berbeda. “Rute outbond dan penjelajahan di pos 1, peserta
ditugaskan memecahkan sandi kotak. Lalu peserta melalui pos 2 bernama burma
bring. Di pos 3, peserta membuat sandi rumput. Para pos 5, peserta mendapat
tantangan bernama spider web, Pos 5, peserta membuat tali simpul yang ikatkan
ke dua tongkat serta Pos 6, peserta bermain flying fox,” urai Pembina HW,
Halim.
2 dari 6 pos membuat para peserta tertantang melaluinya. Pada
pos spider web, peserta wajib naik ke tali yang dibentuk menjadi jaring
laba-laba. “Kami dipakaikan peralatan lengkap dengan helm, untuk melindungi
kepala. Lalu, peserta harus menaiki jaring laba-laba dengan arah yang
berlawanan,” ujar siswi kelas 3-Jasmine, Dhea.
Sedangkan pos 6, peserta diwajibkan menyeberangi sungai. “Di
pos 6, kita harus yakin bisa saat akan menyeberangi sungai. Dengan peralatan
yang disiapkan petugas dan bermodal percaya diri dan berani, wajib dilakukan
peserta. Setelah mencobanya, flying fox merupakan “permainan” yang
mengasyikkan,” seru siswa Kelas 3-Orchid, Naufal Hilmi.
Melalui spider web dan flying fox, para anak didik yang ikut
dapat diuji ketangkasannya dalam menyelesaikan tantangan di alam terbuka. SD
Muhammadiyah 18 Surabaya berharap dengan dua tantangan itu, para peserta bisa
lebih tangkas melewati rintangan di alam terbuka.
Penulis : Galih Saputra, S.Sos
0 comentários:
Posting Komentar