Studi Wisata; Tingkatkan Minat Belajar Siswa


SURABAYA- Melihat dan memperhatikan lebih dekat situs-situs sejarah peninggalan zaman dulu merupakan hal yang menyenangkan bagi sebagian banyak orang. Selain sebagai edukasi, dengan menyaksikan langsung peninggalan sejarah, akan menyadarkan siswa terhadap kekayaan budaya nusantara. Inilah yang dilakukan 55 siswa kelas V SD Muhammadiyah 18 yang berkunjung ke Badan Arsip dan Perustakaan Provinsi Jawa Timur dan Kota Surabaya serta Museum Surabaya (4/5).
Program ini rutin dilakukan setiap tahun sekali. Sambil berwisata para siswa dapat sekaligus belajar secara langsung sejarah Indonesia di masa lalu, khususnya di masa sebelum dan sesudah kemerdekaan. “Program ini sangat berarti bagi anak-anak. Bahwa meninjau dan menyaksikan langsung objek pembelajaran akan lebih dimengerti dan tertanam kuat dalam ingatan mereka,” ungkap Dra. Siti Uzlah(Guru kelas V).

Saat ini para siswa memang sedang mempelajari sejarah peradaban bangsa Indonesia khususnya perjuangan pahlawan di daerah tanah jawa. Untuk menguatkan materi yang diajarkan oleh guru di kelas, perlu adanya pengetahuan yang bisa didapat secara langsung dengan memperhatikan objek yang dipelajari.

Kegiatan kunjungan ini, diterima oleh Drs. Muryono Wahyudi, Ka.Sub.Bid. Layanan Informasi Kearsipan dan Tunas Widiarti, S.Sos.MM, Ka.Sub.Bid. Pembinaan Kearsipan, memberi penjelasan tentang foto Surabaya Tempo Doeloe.
Kegiatan kunjungan ini dimulai dengan melihat film-film hitam putih arsip perjuangan di gedung arsip Provinsi Jawa Timur. Saat itu yang dipertontonkan adalah KTT Asia-Afrika di Bandung, kemudian anak-anak tersebut terus diajak melihat-lihat aneka jenis arsip, yakni arsip tekstual (dokumen, peta), arsip arsitektural, serta nontekstual (film, foto, dan suara).

Kemudian rute selanjutnya kunjungan ke gedung arsip Kota Surabaya yang berada di daerah Dukuh Kupang Barat I/1 B Surabaya yang di isi dengan kegiatan yang sama yaitu melihat video – video perjuangan masyarakat surabaya melawan penjajah. Kemudian yang terakhir dilanjutkan berkunjung ke museum Surabaya, disini salah satu siswa mendapatkan kesempatan untuk memainkan alat musik peninggalan zaman belanda.

M. Hafidz Qobussaki salah satu siswa kelas V mengungkapkan, sangat senang mengikuti kegiatan ini karena bisa berlajar dengan sambil rekreasi dan yang paling menyenangkan mendapatkan kesempatan memainkan piano klasik dengan menyanyikan himne SDM 18.

Dari perjalanan studi wisata ini, Siti Uzlah menuturkan adanya hal baru yang didapat siswa dalam kehidupannya. “Karena melakukan perjalanan sepanjang ini di usia mereka saat ini merupakan hal yang luar biasa,” pungkasnya(Izzy)




















About SD MUHAMMADIYAH 18

Islamic Full Day School Education:
Merupakan sistem pendidikan yang menerapkan pembelajaran integrated learning dengan memadukan pembelajaran tuntas dan nyaman serta pembiasaan karakter dan nilai islami dalam kehidupan sehari-hari yang tidak lepas kerjasama orang tua dalam aktivitasnya.Program tersebut diharapkan mampu membawa perubahan sikap, perilaku serta pola pikir yang melekat pada peserta didik sampai pada pergaulan dan lingkungan sekitarnya dengan menjadi muslim dan muslimah cerdas yang tangguh sebagai hamba Allah dan khalifah-Nya.

0 comentários:

Posting Komentar