University Of Derby Inggris Kunjungi SD Muhammadiyah 18 Surabaya


Kamis (10/8) kali ini nampak tidak seperti hari-hari biasanya. Guru – guru terlihat masih lengkap dan rame hingga menjelang maghrib. Hari kamis yang bersemangat ini, SD Muhammadiyah 18 Surabaya mendapat kunjungan tamu dari University Of Derby, Inggris.

Mereka adalah Dr. Dani Harmanto BEng (Hons), MSc, PhD, PgPlt, FHEA, CEng, MIED, AMIMechE. dan Dynda (putrinya) yang sekarang duduk di kelas 2 setingkat SMA (kelas akhir). Beliau adalah Senior Lecturer di University Of Derby Inggris, mereka tiba di sekolah SD Muhammadiyah 18 tepat jam 14.50 hingga sekitar jam 17.10 baru meninggalkan sekolah. Kunjungan ini di manfaatkan oleh sekolah untuk shering dan bertukar pikiran tentang pendidikan antara negara Inggris dan Indonesia.

Acara di mulai dengan sesi perkenalan dan tanya jawab oleh Mrs. Dhani dan Miss. Dynda dengan siswa. Beberapa anak bertanya untuk mengetahui lebih banyak hal tentang mereka. Keduanya juga berpesan agar lebih giat belajar bahasa Inggris agar bisa mengunjungi Inggris, berkeliling dunia dan mengetahui banyak pengetahuan baru.


Mrs. Dhani dan Miss Dynda kemudian memasuki kelas untuk mengetahui lebih jauh tentang pengajaran di sekolah. Mereka juga mengajari beberapa kata bahasa Inggris dan mempraktekkannya dengan berinteraksi langsung. Kunjungan diakhiri dengan diskusi antara guru-guru dan berbagi informasi tentang pembelajaran dan pendidikan di Inggris.

Menurut Dhani ada beberapa hal yang membedakan antara pendidikan di negara Inggris dan Indonesia, di antaranya : pertama, pendidikan di negara Ratu Elizabeth ini memberikan kebebasan pada anak dalam belajar dan sekolah tidak mengarahkan etika dan agamanya karena hal itu di anggap haknya masing – masing individu. Kedua, negara bertanggung jawab penuh dalam pengaturan dan penyediaan fasilitas pendidikan bahkan hingga transportasi dan makan siang bagi siswa dengan penghasilan orang tuanya dibawah standart yang ditetapkan oleh pemerintah ditanggung oleh negara selama disekolah. Ketiga, karakter anak dibentuk oleh kebiasaan lingkungannya yang saling menyadari norma sosial karena disekolahpun tidak ada pelajaran yang

mengatur etika seperti pelajaran Aqidah akhlaq, PKN dan lain sebagainya, hingga sejenis bimbingan konseling-pun tidak ada. Ke-empat, waktu yang ditempuh siswa di sekolah lebih cepat dari Indonesia karena masuk sekolah mulai jam 8.45 hingga jam 15.00 dan untuk tingkat SMP – SMA hanya di tempuh dalam waktu dua tahun saja masing – masing jenjang.


“Momen ini adalah sebuah kesempatan emas dan kebanggaan tersendiri bagi sekolah. Dengan adanya kunjungan seperti ini kita bisa saling bertukar pandangan soal pendidikan, budaya, pengetahuan dan banyak lagi yang memberikan informasi baru dan bisa di ambil hikmahnya untuk kemajuan pendidikan di Indonesia dan sekolah khususnya,” tutur ustadz Rofiq. (Izzy)

About SD MUHAMMADIYAH 18

Islamic Full Day School Education:
Merupakan sistem pendidikan yang menerapkan pembelajaran integrated learning dengan memadukan pembelajaran tuntas dan nyaman serta pembiasaan karakter dan nilai islami dalam kehidupan sehari-hari yang tidak lepas kerjasama orang tua dalam aktivitasnya.Program tersebut diharapkan mampu membawa perubahan sikap, perilaku serta pola pikir yang melekat pada peserta didik sampai pada pergaulan dan lingkungan sekitarnya dengan menjadi muslim dan muslimah cerdas yang tangguh sebagai hamba Allah dan khalifah-Nya.

0 comentários:

Posting Komentar