Serangkaian acara dan lomba telah selesai digelar, seperti tarik tambang, nyunggihtempeh, memasang kancing baju, estafet karet, balap kelereng dan lain-lainnya untuk memperingati dan memeriahkan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 73 tahun. Tidak kalah antusias dengan siswa, guru SD Muhammadiyah 18 Surabaya ini kompak memakai baju dengan tema merah-putih yang melambangkan kedaulatan negara Indonesia dalam acara puncak, Kamis (16/8/18) pagi yang bertempat di halaman sekolah.
Beragam acara pun digelar, sebagai penutupan
serangkaian acara, diantaranya ada jalan sehat, pembagian kupon berhadiah, dan
pengumuman pemenang lomba. Siswa yang menggunakan baju dengan tema merah-putih
ini tampak terlihat memadati halaman sekolah. Mereka dengan bangga menggunakan
atribut-atribut kemerdekaan Indonesia.
Tidak terhitung berapa siswa datang, halaman
sekolah terasa penuh dan sesak dengan banyaknya siswa yang antusias mengikuti
acara puncak (penutupan) ini. Terdapat pula beberapa stan bazar yang disediakan
komite sekolah (wali murid) untuk memberikan pelayanan dalam hal makanan dan
minuman dengan harga yang terjangkau.
Suasana hangat dan haru terlihat ketika Cahyo
Iswahyudi, S.Pd selaku kepala sekolah SD Muhammadiyah 18 Surabaya ini, membuka,
meresmikan dan memberangkatkan peserta jalan sehat yang diikuti oleh siswa dan
guru kelas 1-6 ini. Bak lautan merah-putih, aksi jalan sehat kali ini diiringi
dengan sikap nasionalisme siswa dan guru yang berkali-kali berteriak
"Indonesia Merdeka".
Cahyo Iswahyudi, S.Pd memaparkan bahwasannya
pemakaian baju (dreescode) bertema merah-putih, sengaja diberikan dengan maksud
untuk menanamkan dalam diri siswa atas rasa cinta terhadap tanah air, sebagai
bentuk pengamalan sila pancasila ke tiga, yaitu persatuan Indonesia.
"Aku senang Ust, akhirnya kita jalan
sehat. Indonesia Merdeka pokoknya" ujar Muhammad AydinEmeradly Herlambang,
siswa yang duduk di bangku kelas 3 ini sangat senang saat bersama dengan
teman-temannya mengikuti jalan sehat dan menyapa warga sekitar sekolah.
Tidak terlihat melelahkan. Usai jalan sehat
guru dan komite sekolah pun berlomba. Meletuskan balon dan nyunggihtempeh yang
merupakan dua perlombaan. Menariknya, hal ini menggambarkan kebersamaan dan
keakraban antara guru dan komite sekolah, sedangkan siswa berbondong-bondong
untuk duduk menghadap panggung sambil menonton pertunjukan musik oleh
AndelasBand.
Akhir acara, ada pula bagi-bagi doorprize
dengan kupon berhadiah yang dipilih secara acak. Secara kebetulan, doorprize
(hadiah utama) didapatkan oleh salah satu asatidz.
"Tidak ada harapan yang lebih besar
selain ingin bercita-bercita mencerdaskan generasi bangsa kedepannya dengan
berupaya menanamkan sikap-sikap nasionalisme kepada mereka, sebagai bentuk
penghargaan atas jasa para pahlawan terdahulu" ujar Cahyo. (Mitha)
0 comentários:
Posting Komentar